k lovers

k lovers
sharange kyu oppa

Senin, 19 Maret 2012


JUMLAH KEPENDUDUKAN DI          YOGYAKARTA

Pengolahan Data dan Sistem Informasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta, Deddy Feriza di Yogyakarta, Kamis (9/2).Menurut dia, meskipun ada penurunan jumlah penduduk, namun hal tersebut tidak berarti bahwa di Kota Yogyakarta tidak ada pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk masih terjadi karena selama 2011 tercatat terdapat sebanyak 4.640 kelahiran. Ada sebanyak 10.591 orang yang masuk ke Kota Yogyakarta, dengan hanya 1.067 orang yang pindah keluar kota.
Saat ini, jumlah wajib KTP di Kota Yogyakarta yang merekam data kependudukan, baru mencapai sekitar 76,54 persen. Diperkirakan hingga akhir April hanya ada sekitar 80 persen penduduk yang merekam KTP.

"Ada sekitar 20 persen atau 78.000 penduduk wajib KTP yang masih dipertanyakan akan melakukan perekaman atau tidak, kami tunggu saja. Jika tidak, maka jumlah penduduk Kota Yogyakarta diperkirakan hanya sekitar 370.000 jiwa," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Tuty Setyowati mengatakan, rata-rata pertambahan penduduk akibat kelahiran per tahun adalah 300 jiwa. Pada 2010, jumlah kelahiran di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 4.577 bayi, dan naik menjadi 4.787 bayi pada tahun berikutnya. Sedang hingga Januari 2012, tercatat sebanyak 81 kali kelahiran. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, akseptor aktif KB di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 35.049 orang.
2011, Jumlah Penduduk Indonesia Capai 241 Juta Jiwa

BKKBN Pusat mencatat tahun 2011 lalu jumlah penduduk Indonesia mencapai 241 juta jiwa. Akhir tahun 2012 mendatang diperkirakan akan mencapai 245 juta jiwa.

Riauterkini-PEKANBARU-Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi pada BKKBN, Hardiyanto, Rabu (22/2/12) menyebutkan bahwa per Desember 2011 lalu, jumlah penduduk di Indonesia sudah sebanyak 241 juta jiwa. Jumlah tersebut naik 3 persen dibandingkan tahun 2010.

Menurutnya, saat ini, laju pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,5 persen pertahun atau bertambah sekitar 3,5 juta jiwa. Jika diakumulasikan, maka hingga akhir tahun 2012 mendatang, jumlah penduduk Indonesia di perkirakan akan mencapai 245 juta jiwa.

"Program KB (Keluarga Berencana, Red) merupakan program penting untuk dapat menekan kenaikan jumlah atau angka penduduk di Indonesia. Karena pertumbuhan penduduk di Indonesia cukup pesat," terangnya dalam acara Raker BKKBN 2011 di Pekanbaru.

Untuk itu, tambah Hardiyanto, BKKBN melaksanakan program sebagai upaya menekan angka pertumbuhan penduduk. Salah satunya adalah dengan menyukseskan program KB, yaitu satu keluarga itu maksimal hanya memiliki dua orang anak.***(H-we)



Angka Kelahiran Kasar atau Crude Birth Rate (CBR) Provinsi-provinsi di Indonesia
Write e-mail

Written by dr. Awi Muliadi Wijaya, MKM   
Sunday, 10 April 2011 01:54
Salah satu ukuran yang sering dipakai untuk mengetahui tingkat kelahiran di suatu negara atau wilayah (propinsi, kabupaten/kota) pada suatu waktu tertentu adalah Angka Kelahiran Kasar atau Crude Birth Rate (CBR). Nilai CBR dari masa ke masa dapat digunakan sebagai acuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan (kenaikan atau penurunan) populasi penduduk di suatu negara atau wilayah dan dapat dibandingkan dengan negara-negara atau wilayah lain. Selain itu, nilai CBR dapat dimanfaatkan untuk memperkirakan jumlah bayi lahir hidup dan jumlah ibu hamil.

Apa itu Crude Birth Rate?
Crude Birth Rate atau angka kelahiran kasar adalah jumlah kelahiran hidup selama 1 tahun di suatu wilayah dalam setiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.

Formula (rumus) CBR
Perhitungan CBR berdasarkan pada jumlah kelahiran dan jumlah penduduk (populasi) di suatu wilayah. Formula (rumus) CBR sebagai berikut:

CBR = b/p*1000

b = births (jumlah kelahiran)
p = population (jumlah penduduk)
1000 = konstanta

Contoh perhitungan: Kota X pada tahun 2010 memiliki jumlah penduduk sebesar 10 juta jiwa. Bila jumlah seluruh kelahiran hidup di kota X pada tahun 2010 sebanyak 200.000, maka CBR kota X = (200.000/10.000.000) x 1000 = 20,0. Artinya, terjadi 20 kelahiran dalam setiap 1000 penduduk di kota X pada tahun 2010.

Jumlah penduduk yang dipakai idealnya adalah jumlah penduduk pada pertengahan tahun yaitu akhir bulan Juni atau awal Juli 2010, tetapi karena yang tersedia biasanya jumlah penduduk pada suatu tahun tertentu atau pada akhir tahun, maka dalam praktiknya angka ini yang sering dipakai. Bila kita mempunyai jumlah penduduk pada awal tahun dan akhir tahun, maka angka ini dijumlahkan kemudian dibagi 2, hasilnya dianggap jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Crude Birth Rate merupakan angka kelahiran kasar, disebut 'kasar' karena cara perhitungan dengan cara membandingkan jumlah kelahiran hidup dengan jumlah seluruh penduduk baik laki-laki maupun perempuan, semua usia baik yang subur maupun tidak subur.

CBR provinsi di Indonesia
Menurut proyeksi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Bappenas dan UNFPA Indonesia, CBR provinsi-provinsi di Indonesia pada tahun 2010 sebagai berikut:
PROVINSI:
CBR:
Aceh
19.8
Sumatra Utara
19.6
Sumatra Barat
20.3
Riau
21.7
Jambi
19.2
Sumatra Selatan
19.0
Bengkulu
18.8
Lampung
18.2
Bangka Belitung
18.0
Kepulauan Riau
21.7
DKI Jakarta
19.2
Jawa Barat
18.0
Jawa Tengah
16.8
DI.Yogyakarta
11.9
Jawa Timur
13.3
Banten
20.5
Bali
14.4
Nusa Tenggara Barat
20.1
Nusa Tenggara Timur
19.8
Kalimantan Barat
19.7
Kalimantan Tengah
16.8
Kalimantan Selatan
18.3
Kalimantan Timur
18.3
Sulawesi Utara
14.8
Sulawesi Tengah
18.7
Sulawesi Selatan
18.2
Sulawesi Tenggara
17.5
Gorontalo
18.2
Sulawesi Barat
18.2
Maluku
21.5
Maluku Utara
22.2
Papua Barat
20.1
Papua
20.1
Indonesia:
18,4

Catatan:
CBR provinsi Kepulauan Riau, Sulawesi Barat dan Papua Barat disamakan/mengikuti data CBR provinsi asal sebelum adanya pemekaran. Untuk mendapatkan angka CBR kabupaten/kota, dapat dipakai angka CBR provinsi dimana kabupaten/kota berada dalam wilayah administratif provinsi tersebut.

CBR Indonesia
Menurut versi tradingeconomics.com, CBR Indonesia sejak 1967 sampai dengan 2008 sebagai berikut:
Tahun:
CBR:
1967:
42.36
1968:
41.87
1969:
41.34
1970:
40.77
1971:
40.15
1972:
39.49
1973:
38.80
1974:
38.08
1975:
37.34
1976:
36.60
1977:
35.86
1978:
35.12
1979:
34.38
1980:
33.64
1981:
32.87
1982:
32.07
1983:
31.24
1984:
30.39
1985:
29.52
1986:
28.67
1987:
27.85
1988:
27.07
1989:
26.36
1990:
25.70
1991:
25.09
1992:
24.53
1993:
23.99
1994:
23.49
1995:
23.02
1996:
22.59
1997:
22.21
1998:
21.88
1999:
21.59
2000:
21.32
2001:
21.05
2002:
20.78
2003:
20.48
2004:
20.14
2005:
19.78
2006:
19.39
2007:
18.98
2008:
18.57

CBR dan jumlah penduduk Indonesia menurut proyeksi BPS, 2005 sebagai berikut:
Tahun
CBR
Penduduk Total (dalam ribuan)
2010
18,5
233.477,4
2011
18,1
236.331,3
2012
18,0
239.174,3
2013
17,7
242.013,8
2014
17,3
244.814,9
2015
17,3
247.572,4

Memperkirakan jumlah bayi lahir hidup
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia secara berkala melakukan prediksi (proyeksi) angka CBR dan jumlah penduduk untuk 10-20 tahun kedepan. Bila kita memiliki proyeksi angka CBR dan jumlah penduduk yang dikeluarkan oleh BPS, maka kita dapat memperkirakan jumlah bayi lahir hidup untuk beberapa tahun kedepan di suatu wilayah. Untuk keperluan ini dipakai rumus sebagai berikut:

Jumlah bayi lahir hidup = CBR x jumlah penduduk.

Contoh perhitungan:
Provinsi Y pada tahun 2012 diperkirakan memiliki jumlah penduduk sebesar 10 juta jiwa. Bila proyeksi CBR provinsi Y pada tahun 2012 sebesar 18,5 maka perkiraan jumlah kelahiran hidup di provinsi Y pada tahun 2012 adalah: (18,5/1000) x 10.000.000 = 185.000. Artinya, diperkirakan jumlah bayi lahir hidup di provinsi Y pada tahun 2012 sebanyak 185.000.

Memperkirakan jumlah ibu hamil
Berdasarkan proyeksi angka CBR dan jumlah penduduk di suatu wilayah, kita juga dapat memperkirakan jumlah ibu hamil di wilayah tersebut. Untuk keperluan ini dipakai rumus sebagai berikut:

Jumlah ibu hamil = 1,1 x CBR x jumlah penduduk.

Contoh perhitungan:
Provinsi Y pada tahun 2012 diperkirakan memiliki jumlah penduduk sebesar 10 juta jiwa. Bila proyeksi CBR provinsi Y pada tahun 2012 sebesar 18,5 maka perkiraan jumlah ibu hamil di provinsi Y pada tahun 2012 adalah: 1,1 x (18,5/1000) x 10.000.000 = 203.500. Artinya, diperkirakan jumlah ibu hamil di provinsi Y pada tahun 2012 sebanyak 203.500.

Memperkirakan jumlah ibu nifas
Karena tidak semua ibu hamil akan mengalami persalinan maka jumlah ibu nifas tidak sama dengan jumlah ibu hamil. Berdasarkan proyeksi angka CBR dan jumlah penduduk di suatu wilayah, jumlah ibu nifas di wilayah tersebut dapat diestimasi. Untuk keperluan ini dipakai rumus sebagai berikut:

Jumlah ibu nifas = 1,05 x CBR x jumlah penduduk.

Contoh perhitungan:
Provinsi Y pada tahun 2012 diperkirakan memiliki jumlah penduduk sebesar 10 juta jiwa. Bila proyeksi CBR provinsi Y pada tahun 2012 sebesar 18,5 maka perkiraan jumlah ibu nifas di provinsi Y pada tahun 2012 adalah: 1,05 x (18,5/1000) x 10.000.000 = 194.250. Artinya, diperkirakan jumlah ibu nifas di provinsi Y pada tahun 2012 sebanyak 194.250.

Referensi
1. Badan Pusat Statistik, Bappenas dan UNFPA Indonesia, 2005, Proyeksi Penduduk Indonesia (Indonesia Population Projection) 2000 - 2025, Jakarta.
2. 
http://www.tradingeconomics.com, diakses 12 April 2011.
3. 
http://www.datastatistik-indonesia.com, diakses 12 April 2011.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar